Selasa, 19 Februari 2019

Pengaruh Jejaring Sosial pada Remaja

Pengaruh Jejaring Sosial pada Remaja
Hasil gambar untuk Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Analisis jaringan jejaring sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan.
Media sosial seakan sudah menjadi candu bagi masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja. Remaja masa kini identik dengan smartphone ditangan hamper 24 jam. Media sosial yang paling sering digunakan oleh kalangan remaja seperti facebook, twitter, path, youtube, Instagram, line, dan bbm. Media sosial tersebut mempunyai keunggulan dan ketertarikan sendiri bagi penggunanya. Media sosial sangat banyak menawarkan kemudahan yang membuat remaja betah berlama-lama dalam menggunakannya.

Fungsi-fungsi Gadget

Fungsi Gadget
- Januari 22, 2019


Berikut ini adalah fungsi dari tiap gadget:

1. Search box
Gadget ini berfungsi untuk menelusuri isi blog-blog, blogroll, atau apapun yang pernah Anda tauti ke dalam blog kita

2. Follower
Fungsi dari gadget follower ini adalah untuk mengetahui jumlah orang yang mengikuti blog kita.

3. Popular Post
Gadget popular post berfungsi untuk menampilkan artikel yang paling sering atau yang paling populer dikunjungi oleh viewers di blog kita.


4. Translate
Fungsi dari gadget translate ini adalah untuk menerjemahkan atau mengubah bahasa artikel yang ada di blog kita.

5. Blog Archive
Blog archive atau bisa disebut juga daftar isi blog / arsip blog ini berfungsi untuk menampilkan artikel artikel lama di blog kita, sehingga viewers bisa lebih mudah mencari artikel yang sudah lama dipost.

6. Profile
Profile berfungsi untuk memberi informasi tentang penulis blog kepada para viewersnya.

7. Blog Status
Blog status berfungsi untuk melihat seberapa banyak pengunjung atau viewers di blog kita.

Pentingnya pendidikan karakter

Pentingnya Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
- Agustus 20, 2018

Pentingnya Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

Memperoleh pendidikan merupakan hak setiap anak. Sebuah bangsa tidak akan berkembang dan maju apabila penduduknya tidak memiliki pendidikan yang baik. Pendidikan adalah hal esensial untuk membangun Negara. Oleh karena itu, kapan waktu yang tepat untuk memulai mengenyam pendidikan ? Waktu yang tepat adalah Sedini mungkin.

Para pakar mengatakan bahwa kegagalan penanaman karakter pada seseorang anak sejak usia dini, akan memicu terbentuknya pribadi yang bermasalah di masa dewasa kelak. Selain itu, menanamkan moral kepada generasi muda adalah usaha yang strategis. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembetukan karakter seseorang, rentang usia 0-6 tahun adalah masa emas setiap anak. Dimana anak mampu menyerap informasi dengan baik sebanyak 80%. Penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin kepada anak adalah kunci utama membangun bangsa. Dan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter ini terwujud apabila anak tumbuh dilingkungan yang berkarakter pula, dimana fitrah anak dapat dikembangkan secara optimal. Tentunya ini memerlukan peran serta semua pihak terlibat baik pihak sekolah, guru, lingkungan dan terutama orangtua. Karena orangtua adalah pendidik pertama si anak.

Sejarah Gempa di Palu dan Donggala

Sejarah Gempa di Palu dan Donggala

- November 03, 2018
Gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Palu dan Donggala Sulawesi tengah pada Jumat (28/9/2018) pada sekitar pukul 17.02 WIB bukan pertama kali dalam sejarah kebencanaan di daerah tersebut.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu (29/9)merilis, Palu dan Donggala sudah beberapa kali mengalami gempa dan tsunami.

Sejarah mencatat, pada 1 Desember 1927 gempa dan tsunami pernah terjadi di Teluk Palu. Pada saat itu diketahui 14 jiwa meninggal dunia dan 50 orang mengalami luka-luka.

Tiga tahun berselang, 30 Januari 1930, kejadian serupa terjadi di Pantai Barat Donggala. Tsunami saat itu mencapai ketinggian lebih dari 2 meter dalam durasi 2 menit. Jumlah korban tidak diketahui.


Pada 14 Agustus 1938, gempa dan tsunami kembali mengguncang Teluk Tambu Balaesang Donggala. Tsunami mencapai ketinggian 8-10 meter. Diketahui ada 200 korban meninggal dunia, 790 rusak dan seluruh desa di pesisir pantai Barat Donggala hampir tenggelam.

Setelah "diam" hampir 58 tahun, tsunami kembali menerjang pada 1 Januari 1996 berlokasi di Selat Makassar. Tsunami mencapai ketinggian 3,4 meter dan mencapai daratan sejauh 300 meter. 9 Orang dilaporkan meninggal dunia dan bangunan di Bangkir, Tonggolobibi dan Donggala rusak parah.

Dua tahun selanjutnya, 11 Oktober 1998, gempa kembali mengguncang Donggala. Ratusan bangunan roboh diguncang gempa.

Gempa kembali mengguncang Palu pada 25 Januari 2015. 100 rumah rusak dan 1 orang meninggal dunia akibat bencana ini.

Berikutnya pada 17 November 2008, atau satu dekade lalu, gempa mengguncang Laut Sulawesi. akibatnya 4 jiwa meninggal dunia.

Empat tahun kemudian, 10 Agustus 2012, Kabupaten Sigi dan Parigi Montong diguncang gempa. 8 jiwa meninggal dunia dalam peristiwa ini.

Penyebab Gempa Palu
Analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan gempa besar 7,7 SR (7,4 SR setelah diperbarui BMKG) dipicu oleh aktivitas sesar Palu-Koro.

“Berdasarkan posisi dan kedalaman pusat gempabumi, maka kejadian gempabumi tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona sesar Palu-Koro yang berarah baratlaut-tenggara,” demikian pernyataan resmi PVMBG.

Sedangkan kawasan daratan sekitar pusat gempa 7,4 SR itu, seperti kabupaten Donggala, disusun oleh oleh batuan berumur pra Tersier, Tersier dan Kuarter. Batuan ini sebagian telah mengalami pelapukan.

Endapan Kuarter tersebut, menurut analisis PVMBG, pada umumnya bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated), bersifat memperkuat efek goncangan gempabumi.

Sementara pakar geologi dari UGM Wahyu Wilopo mengatakan gempa yang mengguncang Palu dan Donggala hari ini kemungkinan besar memang dipicu aktivitas sesar Palu-Koro. Patahan ini, kata dia, memiliki karakter pergerakan cenderung bergeser atau bukan sesar naik seperti yang memicu gempa Lombok.

“Ini sama dengan sesar semangko yang membelah Pulau Sumatera,” kata Wahyu saat dihubungi Tirto pada Jumat malam.

Sumber artikel: https://tirto.id/sejarah-gempa-dan-tsunami-di-palu-dan-donggala-c3BC 

Pengaruh Jejaring Sosial pada Remaja

Pengaruh Jejaring Sosial pada Remaja Media sosial seakan sudah menjadi candu bagi masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja. Remaj...